Selasa, 22 April 2014

Matematika [SD]

PEMBELAJARAN MATEMATIKA di SD

A. Pengantar
Seorang guru SD atau calon guru SD perlu mengetahui beberapa karakteristik
pembelajaran matematika di SD. Seperti yang telah diuraikan sebelumnya, bahwa
matematika adalah ilmu yang abstrak dan deduktif, sedangkan yang kita ketahui, siswa
SD yang berada pada usia 7 hingga 12 tahun masih berada pada tahap operasional konkrit
yang belum dapat berpikir formal. Oleh karena itu pembelajaran matematika di SD selalu
tidak terlepas dari hakikat matematika dan hakikat anak didik di SD.

B. Ciri-ciri Pembelajaran Matematika di SD
Pembelajaran matematika di SD selalu berbeda

1. Pembelajaran matematika menggunakan metode spiral.
Pendekatan spiral dalam pembelajaran matematika merupakan pendekatan
dimana pembelajaran konsep atau suatu topik matematika selalu mengkaitkan atau
menghubungkan dengan topik sebelumnya. Topik sebelumnya dapat menjadi
prasyarat untuk dapat memahami dan mempelajari suatu topik matematika. Topik
baru yang dipelajari merupakan pendalaman dan perluasan dari topik sebelumnya.
Pemberian konsep dimulai dengan benda-benda konkrit kemudian konsep itu
diajarkan kembali dengan bentuk pemahaman yang lebih abstrak dengan
menggunakan notasi yang lebih umum digunakan dalam matematika.

2. Pembelajaran matematika bertahap
Materi pelajaran matematika diajarkan secara bertahap yaitu dimulai dari konsepkonsep
yang sederhana, menuju konsep yang lebih sulit. Selain itu pembelajaran
matematika dimulai dari yang konkret, ke semi konkret dan akhirnya kepada konsep
abstrak. Untuk mempermudah siswa memahami objek matematika maka benda-benda
29
konkrit digunakan pada tahap konkrit, kemudian ke gambar-gambar pada tahap semi
konkrit dan akhirnya ke simbol-simbol pada tahap abstrak.
Contoh : Seorang guru yang akan mengajar mengenai perkalian bilangan cacah di
kelas 2, maka dapat memberikan pemahaman arti perkalian dengan
menggunakan benda-benda konkrit seperti permen, kelereng,
buku,penggaris, dll
Misal : Pemahaman 3 x 2, dapat dilakukan dengan memberikan soal
cerita, seperti, Ibu mempunyai 3 bungkus kelereng yang tiap-tiap bungkus
berisi 2 kelereng. Guru mengelompokkan kelereng 3 kelompok.
Menggambar 2 kelereng sebanyak 3 kelompok . Seperti berikut :
Guru bertanya pada siswa :Pada gambar ada berapa kelompok kelereng ?
Siswa menjawab : Ada 3 kelompok kelereng
Guru menjelaskan bahawa 3 kumpulan yang berisi 2 kelereng sama
dengan kumpulan yang terdiri dari 6 kelereng.
Dengan menggambar dan menuliskan 3 x 2 = 6.

3. Pembelajaran matematika menggunakan metode induktif.
Matematika merupakan ilmu deduktif. Namun karena sesuai tahap perkembangan
mental siswa maka pada pembelajaran matematika di SD digunakan pendekatan
induktif.
Contoh : Pengenalan bangun-bangun ruang tidak dimulai dari definisi, tetapi
dimulai dengan memperhatikan contoh-contoh dari bangun tersebut dan mengenal
namanya. Menentukan sifat-sifat yang terdapat pada bangun ruang tersebut sehingga
didapat pemahaman konsep bangun-bangun ruang itu
30

4. Pembelajaran matematika hendaknya bermakna
Pembelajaran secara bermakna merupakan cara mengajarkan materi pelajaran
yang mengutamakan pengertian daripada hafalan. Dalam belajar bermakna aturanaturan,
sifat-sifat, dan dalil-dalil tidak diberikan dalam bentuk jadi, tetapi sebaliknya
aturan-aturan, sifat-sifat, dan dalil-dalil ditemukan oleh siswa melalui contoh-contoh
secara induktif di SD, kemudian dibuktikan secara deduktif pada jenjang selanjutnya.
Konsep-konsep matematika di SD tidak dapat diajarkan melalui definisi, tetapi
melalui contoh-contoh yang relevan. Guru hendaknya dapat membantu pemahaman
suatu konsep dengan pemberian contoh-contoh yang dapat diterima kebenarannya
secara intuitif. Artinya siswa dapat menerima kebenaran itu dengan pemikiran yang
sejalan dengan pengalaman yang sudah dimilikinya. Pembelajaran suatu konsep perlu
memperhatikan proses terbentuknya konsep tersebut.
Dalam pembelajaran bermakna siswa mempelajari matematika mulai dari proses
terbentuknya suatu konsep kemudian berlatih menerapkan dan memanipulasi konsepkonsep
tersebut pada situasi baru. Dengan pembelajaran seperti ini, siswa terhindar
dari verbalisme. Karena dalam setiap hal yang dilakukannya dalam kegiatan
pembelajaran ia memahaminya mengapa dilakukan dan bagaimana melakukannya.
Oleh karena itu akan tumbuh kesadaran tentang pentingnya belajar. Ia akan belajar
dengan baik.
Contoh : Pembelajaran matematika yang bermakna
a. Untuk mendapatkan sifat komutatif perkalian
a × b = b × a
Maka dapat dilakukan dengan memberikan soal :
3 × 2 = 2 × 3 =
4 × 5 = 5 × 4 =
6 × 3 = 3 × 6 =
7 × 4 = 4 × 7 =
Selanjutnya guru dapat membimbing siswa sehingga dapat menyimpulkan
a × b = b × a
31
b. Untuk mengajar konsep balok siswa diberi balok dan disuruh untuk
menghitung banyak rusuk, titik sudut, bidang sisi balok sehingga siswa
dapat menyimpulkan definisi balok.
C. Prinsip Dalam Melaksanakan Pembelajaran Matematika di SD
Ada beberapa prinsip pembelajaran matematika di SD sesuai dengan Kurikulum
Berbasis Kompetensi tahun 2004, yaitu :
1. Guru di Sekolah Dasar dapat menyusun Silabus atau perencanaan pembelajaran
dengan mengacu dan berpedoman kepada Kurikulum Berbasis Kompetensi tahun
2004.
2. Kecakapan matematika atau kemahiran matematika yang perlu dimiliki oleh
siswa. Pembelajarannya tidak diberikan tersendiri tetapi harus diintegrasikan
dengan materi matematika. Kemahiran matematika yang disajikan secara eksplisit
dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi dapat menjadi perhatian dan
pertimbangan guru untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran dan penilaian
hasil belajar siswa.
Kecakapan matematika atau kemahiran matematika yang harus, dicapai siswa dalam
belajar matematika mulai dari SD / MI sampai SMA / MA adalah sebagai berikut :
a. Menunjukkan pemahaman konsep matematika yang dipelajari, menjelaskan
keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma (secara ber
hitung) secara luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah.
b. Memiliki kemampuan mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, grafik,
atau dugaan untuk memperjelas keadaan atau masalah.
c. Menggunakan penalaran pada pola, sifat atau melakukan manipulasi matematika
dalam membuat generalisasi, menyusun bukti atau menjelaskan gagasan atau
pernyataan matematika.
d. Menyusun kemampuan strategi dalam membuat atau merumuskan, menafsirkan
dan menyelesaikan model matematika dalam pemecahan masalah.
e. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan.
32

3. Kompetensi Dasar yang tertuang dalam Standar Kompetensi dalam Kurikulum
Berbasis Kompetensi
Merupakan kemampuan minimal yang dapat dikembangkan oleh sekolah. Guru
dapat memberikan pembelajaran dengan mengkaitkan materi-materi matematika
mulai dari kelas 1 sampai dengan kelas 6 pada Standar Kompetensi ini atau dapat
menambah dan memperluas materi tersebut.

4. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran
matematika adalah :
a. Guru hendaknya mengkondisikan siswa untuk menemukan kembali rumus,
konsep atau prinsip dalam matematika melalui bimbingan guru agar siswa
terbiasa melakukan penyelidikan dan menemukan sesuatu.
b. Pembelajaran matematika berfokus kepada pendekatan pemecahan masalah.
Pemecahan masalah ini mencakup masalah tertutup, mempunyai solusi
tunggal, terbuka atau masalah dengan berbagai cara penyelesaian.
c. Beberapa keterampilan untuk meningkatkan kemampuan memecahkan
masalah adalah :
 Memahami soal : memahami dan mengidentifikasikan apa yang diketahui,
apa yang ditanyakan, diminta untuk dicari atau dibuktikan.
 Memilih pendekatan atau strategi pemecahan :
Misalnya masalah dalam bentuk diagram, memilih dan menggunakan
pengetahuan aljabar yang diketahui dan konsep yang relevan untuk
membentuk model atau kalimat matematika.
 Menyelesaikan model : melakukan operasi hitung secara benar dalam
menerapkan strategi, untuk mendapatkan solusi dari masalah.
 Menafsirkan solusi : menerjemahkan hasil operasi hitung dari model atau
kalimat matematika untuk menentukan jawaban dari masalah semula.
d. Pada setiap pembelajaran, guru hendaknya memperhatikan penguasaan materi

5. Untuk mengetahui tingkat keberhasilandan efisiensi suatu pembelajaran guru
perlu melakukan penilaian.
33

6. Guru dapat menggunakan teknologi komputer, alat peraga atau media lainnya
untuk meningkatkan efisiensi pembelajaran.
LATIHAN
Petunjuk : Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jelas dan tepat!
1. Jelaskan ciri-ciri pembelajaran matematika di SD!
2. Bagaimana mengajar suatu konsep matematika sehingga bermakna?
3. Jelaskan beberapa hal yang perlu diperhatikan guru dalam melaksanakan
pembelajaran matematika!
4. Jelaskan beberapa keterampilan untuk kemampuan memecahkan masalah!
Rambu-rambu jawaban
Untuk menjawab soal latihan secara lengkap. Anda dapat mengacu pada uraian materi
Pembelajaran Matematika di SD.
1. Ciri-ciri pembelajaran matematika di SD
a. Pembelajaran matematika menggunakan pendekatan spiral
b. Pembelajaran matematika bertahap
c. Pembelajaran matematika menggunakan pendekatan induktif
d. Pembelajaran matematika menganut kebenaran konsistensi
e. Pembelajaran matematika hendaknya bermakna.
2. Konsep matematika dapat bermakna dengan cara ditemukan oleh siswa melalui
contoh-contoh secara induktif.
3. Hal-hal yang harus diperhatikan guru dalam melaksanakan pembelajaran matematika
a. Mengkondisikan siswa untuk melakukan penemuan.
b. Berfokus kepada pemecahan masalah.
c. Menguasai materi prasyarat.
d. Mengenalkan masalah yang sesuai dengan situasi sehari-hari.
4. Beberapa keterampilan untuk memecahakan masalah adalah :
a. Memahami soal (masalah)
b. Memilihi strategi pemecahan masalah
34
c. Menyelesaikan model
d. Menafsirkan solusi

RANGKUMAN
1. Pembelajaran matematika di SD tidak terlepas dari hakekat anak didik dan hakekat
matematika. Anak SD belum dapat berpikir deduktif, sedangkan matematika ilmu
yang abstrak dan deduktif.
2. Untuk menjembatani antara matematika yang deduktif dan anak yang belum dapat
berpikir deduktif maka pembelajaran matematika di SD mempunyai ciri-ciri :
a. Menggunakan pendekatan spiral
b. Bertahap
c. Menggunakan metode induktif
d. Menganut kebenaran konsistensi
e. Hendaknya bermakna.
3. Kecakapan matematika yang harus dicapai siswa SD adalah memahami konsep,
memahami simbol, grafik, tabel, dan diagram, menggeneralisasikan pola,sifat, dalil,
memecahkan masalah menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan seharihari.
4. Keterampilan untuk meningkatkan kemampuan memecahkan masalah
a. Memahami soal dengan mengidentifikasikan apa yang diketahui, apa yang
ditanyakan, apa yang diminta untuk dibuktikan.
b. Memilih pendekatan / strategi pemecahan masalah.
c. Menyelesaikan model dengan melakukan operasi hitung
d. Menafsirkan solusi (menerjemahkan hasil operasi hitung dari model atau kalimat
matematika
TES FORMATIF 3
Petunjuk : Pilihlah salah satu jawaban yang anda anggap paling tepat.
1. Pendekatan pembelajaran matematika yang menghubungkan satu topik dengan topik
sebelumnya, adalah.....
A. deduktif
35
B. induktif
C. spiral
D. intuitif
2. Pembelajaran matematika di sekolah termasuk di SD masih tetap memiliki ciri
sebagai berikut.....
A. bertahap, berpola pikir induktif, konsisten, dan bermakna
B. bertahap, berpola pikir deduktif, konsisten, dan bermakna
C. abstrak, berpola pikir deduktif, konsisten, dan bermakna
D. abstrak, berpola pikir induktif, konsisten, dan bermakna
3. Dalil-dalil dalam matematika sebaiknya ditemukan sendiri oleh siswa dengan metode
induktif, karena pembelajaran matematika harus.....
A. konsisten
B. bermakna
C. dihapal
D. bertahap
4. Matematika ilmu yang abstrak dan deduktif, namun pembelajaran matematika di SD
menggunakan cara pendekatan.....
A. deduktif
B. induktif
C. konstruktif
D. komutatif
5. Untuk memberikan pemahaman arti pembagian bilangan cacah yang kurang dari
sepuluh, maka guru dapat menilai dengan.....
A. tahap abstrak C. tahap konkret
B. tahap semi konkret D. tahap abstrak, dilanjutkan ke konkret
6. Perhatikan pernyataan tentang pembelajaran matematika berikut :
a. bertahap
b. menggunakan pendekatan induktif
c. menggunakan metode spiral
Ciri-ciri pembelajaran matematika di SD adalah.....
36
A. a dan b
B. a dan c
C. b dan c
D. a, b, dan c
7. Prestasi belajar seorang siswa dalam belajar matematika ditentukan dari hasil.....
A. minat dan kecerdasan
B. kehadiran di kelas
C. membaca buku matematika
D. kehadiran di kelas dan membaca buku matematika
8. Berikut adalah prinsip dalam pembelajaran matematika.....
A. berfokus kepada pemecahan masalah
B. memperhatikan penguasaan materi prasyarat
C. menggunakan metode penemuan
D. menggunakan metode ceramah
9. Berikut pernyataan tentang keterampilan untuk memecahkan masalah matematika :
a. memahami soal / masalah
b. menyelesaikan model
c. memilih strategi pemecahan masalah
Yang benar adalah.....
A. a dan b
B. b dan c
C. a dan c
D. a, b, dan c
10. Prasyarat untuk memahami volume kerucut adalah pemahaman.....
A. luas lingkaran  C. luas jaring-jaring kerucut
B. luas segitiga  D. luas jaring-jaring limas

Terima kasih . . .
Semoga Bisa membantu . . . .

follow : clicxsense.com

Belajar Bahasa indonesia [SD]

TEORI PEMEROLEHAN DAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK

1.Pemerolehan Bahasa Pertama
Strategi Pemerolehan Bahasa Pertama
a. Imitasi (Meniru)
b. Produktivitas: pemerolehan melalui sarana
komunikasi linguistik dan nonlinguistik
c. Umpan Balik
d. Prinsip Operasi: Gunakan beberapa prinsip
operasi untuk menggunakan bahasa. Hindari
prinsip khusus.
2. Pemerolehan Bahasa Kedua
Perbedaan PBP dan PBK
CIRI PBP
CIRI PBK
Belajar tidak disengaja
Belajar disengaja
Berlangsung sejak lahir
Berlangsung di sekolah
Lingkungan keluarga sangat menentukan
Lingkungan sekolah sangat menentukan
Motivasi ada karena kebutuhan
Motivasi belajar tidak sekuat PBP
Banyak waktu
Waktu terbatas
Banyak kesempatan berkomunikasi
Tidak banyak kesempatan
PBP mempengaruhi PBK
Berlangsung lama karena umur kritis telah lewat
Terdapat alat bantu belajar
Ada yang mengorganisasikannya

PERKEMBANGAN BAHASA ANAK
Usia Tahap Perkembangan Bahasa
0,0 –0,5 Tahap Meraban (Pralinguistik) Pertama
0,5 –1,0 Tahap Meraban (Pralinguistik) Kedua: Kata nonsense
1,0 –2,0 Tahap Linguistik I: Kalimat satu kata
2,0 –3,0 Tahap Linguistik II: Kalimat dua kata (pivot grammar)
3,0 –4,0 Tahap Linguistik III: Pengembangan Tatabahasa
4,0 –5,0 Tahap Linguistik IV: Tatabahasa Pradewasa
5,0 –Tahap Linguistik V: Kompetensi penuh

PRINSIP DAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN BAHASA
•Humanisme
-Kesamaan bekal
-Perilaku bermotif dan berminat
-Manusia memiliki kekhasan
•Progresivisme
-Daya kreatif
-Pemecahan secara baru
•Konstruktivisme
-Proses belajar sebagai kreativitas dalam menata serta menghubungkan pengalaman dan pengetahuan hingga membentuk suatu keutuhan
Whole Language
KonstruktivismeInkuiri
Komunikatif
Tematis-Integratif
•Membaca Permulaan dan Membaca Lanjut
•Menulis Permulaan dan Menulis Lanjut
•Menyimak dan Berbicara di SD

PENGERTIAN
Sastra anak adalah sastra yang mencerminkan
Perasaan dan pengalaman anak-anak
Melalui pandangan anak-anak (Norton, 1993)MANFAAT INTRINSIK
1.Memberi kesenangan, kegembiraan, dan kenikmatan
2.Mengembangkan imajinasi anak dan membantu untuk mempertimbangkan dan memikirkan alam, lingkungan, kehidupan, pengalaman atau gagasan dengan berbagai cara3. Memberikan pengalaman baru yang seolah dirasakan dan dialaminya sendiri4. Mengembangkan wawasan kehidupan anak menjadi perilaku yang manusiawi 5. Menyajikan dan memperkenalkan anak terhadap pengalaman universal6. Meneruskan warisan sastra

MANFAAT EKSTRINSIK
1.Perkembangan bahasa
2.Perkembangan kognitif
3.Perkembangan kepribadian
4.Perkembangan sosial
•Jenis Puisi untuk Anak-anak
-Balada
-Puisi Naratif
-Puisi Liris
-Puisi Limerik
-Puisi Haiku
-Sajak Bebas dan Akrostik
-Ciquain
•Cerita Bergambar
•Cerita Rakyat
•Cerita Binatang (Fabel)
•Cerita Noodlehead
•Cerita Keajaiban
•Cerita Fantasi
•Fiksi Ilmu Pengetahuan
•Cerita Sejarah
•Biografi

LAYANG-LAYANG
Kuambil bambu sebatang
Kupotong sama panjang
Kuraut dan kutimbang dengan benang
Kujadikan layang-layang
Bermain berlari, bermain layang-layang
Bermain kubawa ke tanah lapang
Hati gembira dan riang

BERMAIN PANTUN
…………………………
Bayangan bulan di dalam kendi
Ada anak berbau domba
Sudah sebulan tak mandi-mandi

Terima kasih atas kunjungannya . . .

Visit :D